TERNATE—Calon Wakil Gubernur Maluku utara paket MK-BISA Basri Salama menggelar diakusi bareng insan pers bertajuk Ngopi & Ngobrol Insan Pers, Rabu sore tadi, (23/7/2024) di Cafe MOZAIK Ternate.
Pada kesempatan itu, mantan anggota DPD dan MPR RI ini menyampaikan pandangan-pandangan yang menarik dak aktual terkait peran pers di Maluku utara.
Basri Salama dinilai memiliki pandangan visioner terhadap peran pers diera modern.Salah satu terkait pandangan nya soal pers harus berpihak pada kepentingan rakyat dalam setiap pemberitaannya.
”Ini pandangan seorang calon pemimpin yang menarik dan visioner, kedepan pers harus tetap netral dan berpihak pada kepentingan rakyat dalam setiap pemberitaan itu visioner”nilai Anwar.
Dilansir dari media siber Malutsatu.Com, Basri dalam pandanganya mengemukakan, menghadapi pelaksanaan Pemilihan Gubernur, Ketua DPD Partai Hanura Maluku Utara ini mengajak kalangan Pers menyajikan informasi terkait program calon kepala daerah terutama titik persoalan yang dialami saat ini.
“Pers itu bebas tanpa kita interfensi, tetapi disini saya mau ajak teman-teman pers kita arahkan pemberitaan ke substansi masalah yang dihadapi rakyat di Maluku Utara saat ini,”pintah Basri Salama saat berdialog bersama wartawan di Ternate, Selasa 23 Juli 2024.
Sebab kata Basri Salama yang juga sebagai Cagub Malut ini, pers dapat membuat opini dan mempengaruhi masyarakat, pers juga sebagai penangkal berita hoax yang berkembang di masyarakat terutama jelang Pilkada.
“Media maupun wartawan yang independen yang potensial menjalankan fungsi pendidikan, yakni mendidik para pemilih menjadi dewasa dalam menyikapi informasi yang berseliweran di masyarakat,”ucap Basri Salama.
Kata Kader HMI ini, dirinya juga telah membangun komunikasi dengan sejumlah calon agar duduk bersama memanfaatkan pers dengan menyebar program, dan menyampaikan persoalan di Maluku Utara.
Dia mengakui, membangun Maluku Utara tak boleh sendiri, akan tetapi membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk kalangan pers.
Dikatakan Tokoh pejuang pemekaran provinsi Maluku utara ini, masyarakat perlu terus dijaga kedewasaan berpikirnya oleh pers, sehingga tidak terjebak pada sikap terlalu percaya pada informasi di media sosial yang berbeda dengan informasi dari media pers.
Pers harus memposisikan diri sebagai ruang publik atau media untuk menyampaikan aspirasi. Keberpihakan pers dalam politik praktis akan mengganggu arus aspirasi dari masyarakat.
“Pers harus mampu menjadi wahana untuk melakukan proses penyadaran masyarakat sehingga publik memiliki sikap kritis terhadap kebijakan,”ungkapnya.
Basri Salama juga mengeritik sejumlah pejabat di daerah yang tak mau dikritik pers, padahal pers memiliki jasa dimana setiap hari memberitakan kegiatan pemerintah daerah agar diketahui masyarakat.
Pers merupakan salah satu pilar dalam demokrasi, karena memiliki peran penting sebagai penyambung komunikasi yang efektif antara Pemerintah dan masyarakat.
Selain itu kata Basri Pers memberikan informasi kepada masyarakat dan publik mengenai informasi-informasi terkait program, kebijakan, serta capaian pembangunan daerah.
“Kita tidak boleh alergi dengan kritik, sekeras apapun kritik itu disampaikan kepada pemerintah, karena kritik itu adalah kontrol bagi siapapun yang memegang pemerintahan,”katanya.