MK A personal figure and visionary leader
Sebuah catatan Profil Pemimpin Visioner dalam wacana Demokrasi Pilkada Maluku utara
Sengaja tajuk catatan ringan ini saya gunakan bahasa Inggris selain bisa memantik atensi nitizen, juga untuk menyegarkan dinamika diskursus politik demokrasi Pilkada yang tengah hangat saat ini.
Politik demokrasi Pilkada yang saya maknai adalah sebuah upaya rakyat untuk memilih pemimpin yang bisa menghadirkan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan jangka pendek (praktis) sekaligus berimpak masa depan.Apa yang saya istilahkan sebagai pemimpin visioner, pemimpin yang berpikir taktis namun mampu menjangkau spektrum luas dimasa yang akan datang.
Tajuk catatan ringan ini mengandung makna etimologi dan teeminologis bahwa MK, sapaan akronim karib dari Dr.H.Muhammad Kasuba, MA adalah sosok pribadi dan pemimpin visioner.
Tentu saya memiliki alasan argumentatif berdasarkan pengalaman empirik dan konseptual yang saya amati dari jejak Ketua BPW Indonesia Timur DPP PKS ini dalam rentang waktu 1 dasawarsa terakhir.Anggap saja ini subjektivitas saya.
Pengalaman langsung kala era Bupati Muhammad Kasuba yang saya temui kala silaturahmi “baronda” di keluarga di pulau Makian, sering usil bertanya bagaimana kondisi pendidikan dan kesehatan, semuanya menjawab “e anak-anak sekolah juga tara bayar dan kalau Sakir juga berobat gratis”.Saat itu belum ada kebijakan nasional tentang BPJS atau JKN KIP dan KIS ala Jokowi.
Mengawali substansi catatan ringan ini, saya menyimpulkan “Dengan kepribadian yang visioner, tanpa perlu menunggu jabatan Bupati atau Gubernur, Dr.H.Muhamnad Kasuba, MA telah berbuat nyata bagi kehidupan masyarakat Malut yang cerdas, mandiri dan bermartabat”.
MK, Pribadi yang visioner.
Apakah sosok pribadi bisa disematkan sebagai pribadi visioner ? Why not !Pribadi yang visioner pada catatan ini hendak mempertegas dalam konteks pemahaman yang sempit pada ruang lingkup pemimpin informal dan pemimpin formal.Namun jauh lebih luas cakupannya pada soal kepribadian yang visioner.
Pribadi dengan kepribadian berkarakter visioner sesungguhnya banyak kita jumpai Dilingkungan kita.Ambil contoh, orang tua kita dahulu bersusah payah menghemat makan, menahan diri dari pola hidup ber mewah-menahan hanya untuk menyekolahkan putra-putrinya.Sukses membangun Pendidikan anak-anak yang memiliki SDM yang berkualitas praktis berdanpak luas dan jangka panjang bagi perkembangan lingkungannya.Putra-putri yang berkualitas bisa membangun kehidupan yang lebih baik dan mampu memproduk kehidupan masa depan yang lebih mandiri, bermartabat baik bagi dirinya, keluarga dan Masyarakat Dilingkungan sosialnya.Sikap dan cara pandang yang beroreantasi pada masa depan itulah contoh kongkrit sosok Peibadi yang visioner.
Jejak peibadi MK yang visioner dapat dirunut dari rekaman kehidupannya
Jejak Anak desa di pelosok Halmahera Selatan tepatnya di desa Bibinoi ini terekam jelas memiliki obsesi kuat kelak harus mampu mengubah nasib masyarakatnya.Era tahun 70 an dengan tinggal di desa se terpencil Desa Bibinoi, anak siapa sih yang berpikir atau terbayang bisa sekolah sampai di luar negeri kemudian balik menjadi politisi dan pemimpin ? Umumnya hanya sebatas jadi PNS atau ASN agar bisa jadi pejabat pemerintah dwngan kehidupan pribadi yang mentereng.
Tetapi itu tidak bagi mantan Bupati Hal-Sel 2 periode ini.Muhammad Kasuba kecil sampai beranjak remaja menyaksikan dan memahami betul nasib kehidupan masyarakatnya warga Tobelo-Galela baik muslim apalagi kristiani kala itu hidup sebagai rakyat kelas II baik dalam strata sosial maupun akses terhadap pembangunan.Minimnya jika dibilang tidak ada, warga Togale kala itu yang berpendidikan tinggi dan jadi pejabat di pemerintahan atau lembaga politik legislativ guna bisa melakukan langkah langsung atau mendorong kebijakan afirmatif menjadi akar masalah ditengah kekuasaan sentralistik orde baru yang otoritarian.
Muhammad Kasuba muda yang karib disapa Amat Dilingkungan keluarga Togale ini menempuh Pendidikan SD di kampung halaman, desa Bibinoi, lanjut ke SMP/Tsanawiyah Alkhaerat di Labuha Bacan, SMU/Aliyah Alkhaerat Palu, kuliah di Universitas Alkhaerat Palu dan lanjut sebagai kuliah sampai meraih S2 di Universitas Islam International Pakistan.
Balik dari Pakistan dengan nama lengkap Muhammad Kasuba, MA di medio tahun 90 an, Muhammad Kasuba muda bukannya mengincar dunia birokrasi atau PNS layaknya kebanyakan sarjana luar negeri atau umumnya para sarjana.Muhammad Kasuba justru memilih profesi dai yang tak punya gaji sambil mengabdikan diri sebagai guru atau Ustadz di Yayasan pendidikan Alkhaerat.
Waktu berjalan, Muhammad Kasuba menginisiasi pendirian pondok pasantren Alkhaerat bumi hijrah Ome, Kota Tidore Kepulauan.Langkah yang terbilang langka untuk orang Maluku utara.
Sambil berjalan sebagai seorang dai, Muhammad Kasuba bersama genk Kasuba nya mendirikan pasantren di kampung halamannya di Desa Bibinoi.
Sampai saat ini, Muhammad Kasuba telah mendirikan puluhan lembaga pendisikan mulai dari PAUD, SD IT, SMP IT, SMU IT, akedemi kebidanan sampai Universitas Nurul Hasan atau UNSAN.
Dari tangan pribadinya, H.Muhammad Kasuba telah memproduk puluhan ribu santri, siswa dan mahasiswa berkualifikasi SDM unggul yang bisa terjun diberbagai bidang kehidupan baik sosial maupun formal.Produk pribadinya bakal terus mewarnai perkembangan perubahan jaman di masa depan.
Dilingkungan masyarakatnya yakni etnis Togale baik di Hal-Sel dan di Halut, H.Muhammad Kasuba menjadi salah satu sosok inspiratif dalam mengarungi percaturan kehidupan sosial dan politik.
Sampai pada tahun 1998, seiring lahirnya era reformasi, H.Muhammad Kasuba bersama sejawat aktivis muslim mendirikan partai politik sebagai salah satu deklarator Partai Keadilan atau PK.
Tekad dan dedikasinya yang tulus kepada masyarakatnya, PK yang dia gawangi berhasil meraih kursi signifikan di pemilu peetama era reformasi.PK menang dinHal-Sel dan Muhammad Kasuba teri pilih sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Maluku utara-Ternate dan Tidore.2 tahun di DPRD Maluku, seiring mekarnya provinsi Maluku utara diikuti dengan pembentukan DPRD Malut, Muhammad Kasuba sesuai dapilnya, pindah ke DPRD Malut.
Gayung bersambut, H.Muhammad Kasuba, MA terpilih sebagai Bupati Hal-Sel pada Pilkada perdana Kabupaten Halmahera Selatan.
Sampai pada titik ini, Muhammad Kasuba yang bermetamorfosis sebagai aktivis dakwah, guru dan aktivis politik berhasil mengubah lingkungan sosial, dipercaya lalu terpilih secara demokratis sebagai Bupati, rasanya kita tak bisa menafikan bahwa Dr.H.Muhammad Kasuba, MA adalah sosok pribadi yang visioner.
MK Sebagai Sosok Pemimpin Formal Yang Visioner.
Jalan panjang yang melelahkan sampai terpilih sebagai Bupati Hal-Sel yang sarat emosional, prestise dan privelage tak membuat Muhamnad Kasuba lupa diri ibarat kacang lupa kulit.
Nampak jabatan Bupati di era otonom yang berkuasa, Muhammad Kasuba justru terobsesi untuk melanjutkan misi pribadinya yakni mengubah kondisi sosial masyarakat yang lebih baik.
2 kebijakan yakni pendidikan dan kesehatan menjadi maenstream atau arus utama kepemimpinannya.Muhamnad Kasuba menyadari, hal-sel dengan warisan ketidakadilan dan ketertinggalan SDM masa lalu serta danpak konflik horisontal 1998 semakin meluluhlantahkan sendi-sendi fundamental kehidupan Masyarakat terutama soal Pendisikan dan kesehatan.
Lahirlah program pendidikan gratis SD-SMU dan program layanan kesehatan gratis untuk seluruh lapisan masyarakat Hal-Sel baik yang mampu maupun yang tidak mampu.Danpak kebijakan ini sangat signifikan yakni meningkatnya minat sekolah dan peningkatan derajat kesehatan Masyarakat.
Saya pernah terlibat pengalaman langsung pembicaraan santai dengan salah satu pengusaha kayu asal Key Maluku tenggara yang kala itu terbilang kaya untuk ukuran Hal-Sel yakni Ahmad Lumalutur, dia sampai mengeluhkan “ini bagaimana ya, saya sampai heran, di era Bupati Muhammad Kasuba ini anak-anak saya sekolah mulai dari seragam sampai SPP dan berobat sakit baik rawat jalan sampai rawat inap tidak bayar lagi, semua gratis”
Apa yang dikeluhkan si pengusaha kayu kaya ini, tentunya dirasakan sangat membantu oleh warga yang tinggal di pelosok desa yang selama ini tidak merasakan pelayanan pendididikan putra -putri mereka secara gratis, pengobatan keluarga yang berbiaya tinggi seperti warga di pelosok pulau Bacan, di pulau Makian, di Kayoa, di Obi, di Gane Barat, Garut, dan di Gane Timur.
Bagi Muhammad Kasuba, kebutuhan dasar rakyat harus dipenuhi pemerintah baik infrastruktur, struktur dan biayanya.
Istimewannya, beragam kebijakan subsidi itu dilakukan ditengah sempitnya ruang fiskal pada APBD Hal-Sel.
Apa danpak dari kebijakan visioner Bupati Muhammad Kasuba ? Menilai lah dengan jiwa yang tenang dan bersih serta pikiran yang logis !
Kesimpulan.
Kepemimpinan visioner telah menyatu dalam kepribadian Dr.H.Muhammad Kasuba, MA.Rakyat provinsi Maluku utara tentu merindukan tipikal pemimpin seperti ini sehingga seperti apa yang disentil akademisi Ibu kota Jakarta asal Malut, Yusup Hasani, agar rakyat Malut juga bisa merasakan sentuhan kebijakan visioner yang pro rakyat seperti yang dirasakan rakyat Hal-Sel di era kepemimpinan Bupati Dr.H.Muhammad Kasuba, MA !