Apakah ini disebabkan karena Ahok non muslim? Lalu muncul stigma bahwa umat Islam tidak bisa menerima pemimpin non muslim? Atau lebih ekstrim lagi, apakah muslim Jakarta tidak suka atau benci terhadap non muslim?
Sangat simple menguji stigma ekstrim ini. Andaisaja yang menjadi lawan Anies di pilgub Jakarta itu Franz Magnis Suseno atau Rocky Gerung yang non muslim itu, apakah akan ada perlawanan masif dari Umat Islam? Jawabnya, pasti tidak. Orang pintar lawan orang pintar. Sesama tokoh berintegritas berkompetisi. Warga Jakarta mungkin akan santai saja. Sebab, siapapun yang menang, mereka adalah orang-orang yang berintegritas dan punya kompetensi. Teristimewanya: mereka tidak bikin gaduh.
Lalu, apa kesimpulannya? Ini bukan soal muslim non muslim. Ini juga bukan soal isu mayoritas vs ninoritas. Ini tidak ada hubungannya dengan etnis. Tapi, Ahok dengan semua kelebihannya, memang tokoh kontroversial. Dan kontroversial Ahok dianggap merisaukan mayoritas warga negara yang muslim, khususnya di Jakarta. Itu saja masalahnya.
Maka, karakter kontroversial Ahok ini menggairahkan bagi warga Jakarta yang notabene muslim majority ini untuk melawannya dalam setiap kontestasi politik. Saiapapun yang akan jadi lawan Ahok, umat nampaknya akan ambil bagian dan peran secara antusias untuk menghadapi Ahok.
Komentar