Jika seseorang telah mencapai cinta di level ini, maka sempurnalah cintanya kepada Allah.
Dia tidak lagi khawatir dengan apa yang Allah takdirkan untuk siang dan malamnya, karena cinta telah membuatnya menerima apapun yang Allah tetapkan untuknya.
Adapun kecintaan kepada Rasulullah ﷺ akan datang dengan sendirinya dengan kecintaan kepada Allah. Karena panduan menaati Allah datang dari Rasulullah ﷺ.
Mencintai Allah berarti menaati Rasulullah ﷺ, dan menaati Rasulullah ﷺ berarti mencintai beliau ﷺ. Sebagaimana firman Allah:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu(QS. Ali Imran [3]: 31).
Ikhwani jamaah jum’ah yang mulia
Tanda Kedua seseorang telah merasakan manisnya iman adalah mencintai karena Allah.
Mencintai sesuatu selain Allah dalam rangka cinta kepada-Nya adalah dasar iman sekaligus tingkat iman yang paling tinggi.
Rasulullah ﷺ pernah ditanya tentang amalan yang paling utama. Beliau ﷺ kemudian menjawab,
“Mencintai dan membenci karena Allah.” (HR. Abu Dawud )
Ketika seorang muslim sudah menempatkan cinta kepada Allah di posisi tertinggi, maka ia tidak akan mencintai selain-Nya, kecuali dalam rangka cintanya kepada Allah.
Semua hal yang dia sukai dan tidak sukai akan bersesuaian dengan apa yang Allah cintai. Allah mensifati orang-orang yang mencintai-Nya dalam firman-Nya:
فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓ ۙاَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela” (QS. Al-Maidah [5]: 54).
Dalam ayat di atas, Allah menggambarkan bahwa orang yang mencintai Allah akan bersikap dan berbuat hal-hal yang Allah sukai.
Ikhwani jamaah jum’ah yang mulia
Komentar