oleh

Mampukah Anies Keluar Dari Penjegalan?

-OPINI-116 Dilihat

Kalau PKB dan Nasdem yang semula akan mendukung Anies itu kena operasi, lalu terkunci, maka tersisa dua partai. Yaitu PKS dan PDIP. Konstituen PKS solid dan militan dukung Anies. PKS sebagai partai yang akomodatif terhadap konstituennya, memutuskan untuk deklarasi Anies. Tapi, PKS hanya punya 18 kursi. Kurang 4 kursi.

PDIP punya 15 kursi. DPD PDIP Jakarta sudah usulkan Anies ke DPP. Sebagian besar pengurus DPP bersikap rasional. Satu-satunya pilihan rasional bagi DPP PDIP adalah usung Anies. Dengan mengusung Anies, pertama, DPP PDIP bisa mengakomodir suara kader dari bawah. Karena dukungan kepada Anies itu hasil rakorda DPD Jakarta yang diikuti oleh seluruh pengurus sampai tingkat kelurahan.

Baca Juga  Semiotika Idul Fitri

Kalau sampai DPP PDIP tidak usung Anies, rentan akan ada kekecewaan kader terhadap DPP. Khususnya kepada ketum Megawati. Apalagi saat ini, ada gelombang kader PDIP di berbagai wilayah yang hengkang dari partai. Pasti ada sutradara di baliknya. Rakyat umumnya tahu siapa sutradara di balik itu.

Tidak mengusung Anies, DPP PDIP membuka ruang bagi para kader PDIP di Jakarta dioperasi oleh sutradara itu. Kedepan, ini bisa merepotkan.

Baca Juga  In Memoriam KH. Abdul Gani Kasuba, LC, Ustad Ku, Gubernur Ku

Kedua, mengusung Anies membuat PDIP bisa menjaga marwah partai dan ketua umumnya. Sebaliknya, mengusung calon KIM (Koalisi Indonesia Maju) yang dimotori presiden Jokowi akan membuat PDIP kehilangan harga dirinya.

Karena itu, operasi KIM lebih diarahkan ke PKS agar PDIP menjadi oposisi sendirian. Upaya untuk mengajak dan membujuk PKS dengan harga tinggi, karena PKS menjadi faktor kunci dan unsur primer maju-tidaknya Anies Baswedan. Dalam konteks ini, PKS akan dibeli dengan harga yang sangat mahal. Berlaku hukum supply and demand.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed