Setelah berulang-ulang kali menonton. Yang paling fundamental dalam debat perdana pilkada Halmahera Tengah. Bagi generasi muda seperti saya adalah 3 M (memeriksa-Memahami-Menganalisa) Filosofi (Gagasan Besar) dari ketiga kandidat. Kenapa penting? Karena menjadi seorang pemimpin variabel penting dari variabel-variabel lainnya ialah berpikir melampui zaman.
Artinya seorang pemimpin ia harus punya gagasan besar kedepan daerah Halamahera Tengah ini akan jadi seperti apa? Soal teknis-teknis lainnya bisa melibatkan teknorat untuk dirumuskan. Kalau seorang pemimpin ia lebih lihai menyampaikan teknis-teknis saja. Sudah tentu ia akan selalu menempatkan semua orang itu bodoh.
Soal debat publik perdana Pilkada Halmahera Tengah. Kita harus benar-benar tempatkan bahwa model debat tersebut adalah debat parlemen (formal). Alias debat para kandidat calon bupati dan wakil bupati Halmahera Tengah. Nah karena ini adalah ruang bagi orang-orang yang ingin menjadi pemimpin. Maka yang kita butuhkan adalah filosofi dari pemimpin tentang Halmahera Tengah lima tahun kedepan.
Ini bukan debat kusir. “Yang memperdebatkan saat kuda kentut. Dan kita berdebat kuda itu keluar angin. Yang lain bilang kuda itu masuk angin” Yang panda intinya tidak ada isi. Artinya apa, retorika yang dikeluarkan hanya seperti kentut kuda.
Komentar