MK-BISA Himbau Semua Pihak Menahan Diri Demi Pilkada Damai
Basrin Kanaha : Kami berharap pilkada berjalan aman dan damai. Semua pihak harus mampu menahan diri agar tidak terjadi konflik horizontal. Pilkada kali ini merupakan ujian penting bagi demokrasi lokal kita
Ternate – Ketua tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Nomor Urut 3, Muhammad Kasuba-Basri Salama (MK-BISA) Basrin Kanaha, mengimbau semua pihak menahan diri agar Pilkada serentak 27 November mendatang, berjalan aman dan damai.Imbauan ini disampaikan, menyusun tensi politik di Maluku Utara, terutama Kota Ternate yang semakin memanas dalam beberapa hari terakhir ini.
“Kami berharap pilkada berjalan aman dan damai. Semua pihak harus mampu menahan diri agar tidak terjadi konflik horizontal. Pilkada kali ini merupakan ujian penting bagi demokrasi lokal kita,” ujarnya, Sabtu (9/11/2024).
Basrin Kanaha juga meminta abdi negara seperti aparat sipil negara (ASN), Polri, TNI dan lainnya mampu menjaga netralitas di pilkada.
“Dengan berlaku netral maka ASN, polisi dan tentara membuktikan bahwa mereka sangat mendukung terlaksananya demokrasi di Indonesia. Jadi saya berharap di pilkada serentak, mereka mampu menjaga netralitas,” terangnya.
Politisi PKS ini mengatakan yang tidak kalah penting adalah sikap profesional harus ditunjukkan para perangkat pilkada, mulai dari KPU dan Bawaslu hingga jajaran terbawah penyelenggara. Sebab, di tangan merekalah pelaksanaan pilkada ini ditentukan aman atau tidaknya.
“Jangan sampai ada provokasi atau keberpihakan mereka kepada salah satu pasangan sehingga menimbulkan konflik horizontal antar pendukung. Bekerjalah secara profesional,” ujarnya.
Selain itu, Basrin juga meminta seluruh tim pemenangan, relawan, pendukung dan simpatisan MK-BISA agar bekerja keras dan tidak lupa berdoa.
“Dengan bekerja dan berdoa, saya yakin MK-BISA akan menjadi pilihan masyarakat,” kata Basrin Kanaha.
Lebih jauh dia juga berpesan kepada seluruh tim pemenangan, relawan MK-BISA dan setiap kader PKS dan Partai Hanura harus mampu mengamankan suara. Artinya, mencatat seluruh perolehan suara dari mulai TPS hingga perhitungan akhir.
“Semua harus dapat menjadi saksi bagi partai kita agar perolehan suara yang diraih jelas dan tidak menguap,” pungkasnya. (red)