“Pasangan nomor 3, MK-BISA ingin menjadikan Maluku Utara ini ibarat anatomi tubuh, kami jika terpilih, kami wujudkan kerja-kerja kami ibarat darah yang mengalir pada seluruh kebutuhan tubuh…”demikian penggalan pernyataan penutup dari paket MK-BISA yang di sampaikan Basri Salama, calon Wakil Gubernur paslon nomor urut 3 di debat ke II Pilkada Malut, Selasa (19/11/2024).
TERNATE—Debat ke II Pilkada Provinsi Maluku Utara benar-benar menjadi panggung bagi pasangan calon nomor urut 3 Dr.H.Muhammad Kasuba dan Basri Salama.Selain H.Muhammad Kasuba, yang tampil visioner dan penuh penguasaan materi, Basri Salama, calon Wakil Gubernur juga tampil tak kalah memukaunya.
Apa dan bagaimana mereka menyampaikan gagasan cemerlang, mampu bertahan dari serangan lawan dengan tenang dan melakukan counter atacke atau serangan balik yang mematikan sampai pernyataan penutup yang memukau benar-benar dipertontonkan dengan apik oleh H.Muhammad dan Basri Salama.
Pokoknya, H.Muhammad Kasuba dan Basri Salama adalah gambaran perpaduan apik dari 2 sosok pemimpin senior dan muda yang bernar-benar kompak dalam pemikiran yang integratif saat melakoni perannya masing-masing sebagai calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang saling melengkapi di panggung debat ke II ini.
Menariknya, Basri Salama menyampaikan komitmen MK-BISA menjadi solusi efektif bagi setiap permasalahan yang dihadapi rakyat.
“Pasangan nomor 3, MK-BISA ingin menjadikan Maluku Utara ini ibarat anatomi tubuh, kami jika terpilih, kami wujudkan kerja-kerja kami ibarat darah yang mengalir pada seluruh kebutuhan tubuh kepada tangan yang membutuhkan, kepada kepala yang membutuhkan, kepada kaki yang membutuhkan, kepada kaki yang membutuhkan kami adalah aliran darah itu.Tidak boleh ada orang dari Tanjung sopi sampai lima tola itu tidak bisa sekolah, tidak boleh lagi Irang dari Tanjung Lifmatola sampai Tanjung sopi yang tidak bisa pergi ke rumah sakit, tidak boleh.Tidak boleh ada jarak antara rakyat dengan pemimpinnya, kepada kami kepada siapapun di kabupaten kota yang nanti terpilih, MK-BISA ingin mencita-citakan bahwa rakyat dan pemimpin ibarat darah yang berfungsi di dalam tubuh, kemana saja kebutuhan rakyat, disitu hadir pemimpin, kemana saja keluhan rakyat disitu hadir pemimpin.Tidak boleh lagi ada tangis orang di Pulau Yoi, tidak boleh lagi ada tangis di pulau sakam, tidak boleh lagi ada air mata yang bercucuran di Sowoli, tidak boleh lagi ada air mata yang bercucuran di Wayaloar, semua orang sama “No One Leaf Behind” tidak ada satu pun yang tertinggal .Kami hadir untuk semua, kami akan pergi nanti selesai masa jabatan.Terima kasih”ujar Basri Salama dalam Closing Statemen atau pernyataan penutup paket MK-BISA”demikian penggalan bait untaian Closing Statemen Basri Salama.
Komentar