—-000—-
Semoga perjalanan ini memperkaya batin, ibarat wisata ruhani. Tidak hanya wisata, bahkan sesungguhnya pulang ke PELUKAN TUHAN yang Mahakasih. Ibarat perjalanan, ketika kebanyakan bagasi yg tak penting maka akan merepotkan.Juga ketika keluarga tak merelakan, hati tidak merasa nyaman dalam perjalanan.
Dan karena waiting room itu berarti ruang tunggu, maka masa menunggu adalah masa yang SINGKAT. Namun, di ruang tunggu itu, walaupun sebentar akan mejadi lama kalau seseorang tidak bisa mengisi waktu dengan produktif dan menggembirakan.
Waktu mempunyai dimensi psikologis. Bagi orang yang happy, waktu itu berlansung sangat cepat dan sangat berharga. Sementara yang orang yang hidup unhappy, tidak produktif, bahkan menyengsarakan hidupnya, maka waktu terasa lambat sekali.
Akhirnya, jika Anda suatu saat akan menaiki PESAWAT. Anda diharuskan mesti mengantongi boarding pass. Yaitu karcis untuk menaiki pesawat yang berisi informasi jam keberangkatan, gate menuju pesawat, nomor kursi nama pesawat dan kota yang dituju.
Maka boarding pass kehidupan ini berisi informasi, kapan waktu hari dan tahun kita akan terbang melampaui dunia MENGHADAP TUHAN, lewat pintu KEMATIAN dan gimana suasana saat itu Husnul hatimah (baik) atau zuul hatimah (buruk) dan kota yang di tuju adalah AKHIRAT dimana neraka atau surga adalah tempat titik akhir kita.
–00–
Perenungan saya tentang TIKET KEHIDUPAN tiba-tiba buyar, saat seorang pramugari menghampiri menyajikan hidangan makan siang ****
—
Kolombo- Jeddah, 27 Desember 2024.
Referensi :
Komarudin Hidayat, 2006. Psikologi Kematian. Hikmah. Jakarta.
Komentar