oleh

Catatan ke ( 7) RINTIHAN SELAMAT TINGGAL BAITULLAH

Oleh : M.Guntur Alting.

PAGI itu sabtu 4 Januari 2024, adalah hari terakhir kami berada di kota ini, setelah 10 hari lamanya merasakan JAMUAN Allah melalui ibadah thawaf, shalat, tadarrus qur’an, zikir, qiyamul lail dan ziarah di seputar tanah haram.

Pukul 07.00, kami mulai bergerak dari hotel Al – Ebaa tempat kami nginap, menuju Masjid Haram. Kami sempat berhenti sejenak di pelataran Hotel Anjum atas permintaan Siti Rahmah (Dina Maharani) untuk melepas penatnya kaki, sambil menunggu bergabungnya Pak Tomas dan Ibu Irma. Sesaat kemudian yang ditunggu muncul, dan kami-punlanjutkan perjalanan ke Masjid haram, guna melakukan tawaf wada/perpisahan.

Sepuluh menit kemudian, tibalah kami di depan gerbang masjid haram. Perlahan-lahan kami masuk di masjid melalui pintu 79. Dengan iringan doa masuk masjid haram.

Allahumm antas salaam, wamingkassalam, fahayyana rabbana bissalam,..(sampai akhir). Ya Allah….Bukalah untuk kami pintu-pintu Rahmat-MU (untuk masjid ini), dengan nama-Mu ya Allah, disertai segala puji bagi-Mu, serta shalawat dan salam untuk Rasullah.

Tepat jam 08.00, kami awali thawaf dari titik hajar aswad, suasana masih sangat padat, Bismillahi Allahu Akbar” teriakan Aku sambil (beristi’lam) mengangkat dan mencium tangan diikuti Pak Tomas dan Dina. Subhanallah, walhamdulillah, Walailaha Illallah..(seterusnya).

Melintas maqam Ibrahim, lalu melewati  hijir Ismail. Kami tak lupa sisipkan doa untuk keluarga, anak-anak,  kerabat dan tak lupa juga kepada sahabat yang titip doa untuk mereka dan keluarganya.

Tiba rukun Yamani, doa kebaikan dunia akhirat di lamtunkan “Rabbana, aatina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah..(sampai akhir), dan sampai kembali ke titik hajar aswad. Begitu seterusnya sampai pada putaran tujuh.

Sekalipun padat, berdesak-desakan dan sering berbenturan dengan rombongan Turkey dan Afrika yang terkenal sangat kokoh dan kuat barisan jamaahnya. Namun disela-sela itu tetesan air mata jatuh bercucuran  basahi pipii.

          —000—

Usai “thawaf wada”, kami-pun mengambil tempat yang memungkinkan untuk memanjatkan doa terakhir. Dengan posisi berdiri dekat Pintu “King Fahd” dan mata menatap Ka’bah kami pun berdoa bersama :

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang…Usai sudah kami tunaikan ibadah umrah kami. Sebentar lagi kami akan meninggalkan tanah haram ini. Kami mohon kepada-MU, Jangan biarkan kami berpisah dari tempat ini, kecuali Engkau telah merahmati kami,jangan biarkan kami meninggalkan tempat ini sebelum Engkau telah mengampuni dosa/kesalahan kami.

Igfirlana, Ingfirlana…Ampuni dosa-dosa kami ya Allah, Dosa yang kami lakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, dosa yang kami lakukan secara terang-terangan maupunsecara sembunyi-sembunyi,dan juga dosa kecil maupun dosa yang besar.

Ya Allah, kami tengadahkan tangan ini untuk mengadu pada-Mu, kalau bukan kepada-Mu, maka kepada siapa lagi kami menyandarkan segenap jiwa dan raga kami. Ya Allah, kami yang gelisah hatinya Engkau tenang hati kami, Kami yang punya masalah Engkau angkat masalah kami, kami yang punya kesulitan Engkau tunjukan jalan keluar dari kesulitan kami, Kami yang sakit Engkau angkat penyakit kami, kami yang punya aib Engkau tutupi aib dan kekurangan kami.

Ya Alah, Kami mohon pada-Mu, berkahi sisa hidup kami, berikan kesempatan kepada kami untuk memperbaiki diri sebelum Engkau wafatkan kami. Berikan kemampuan kepada kami untuk bertaubat sebelum Engkau memanggil kami.

Ya Allah Ya Rahiim, Berkahi hidup kami, berkahi keluarga kami, berkahi rumah tangga kami, berkahi anak kami,berkahi pekerjaan kami, berkahi rumah tempat tinggali kami. Jauhkankami dari malapetaka, lindungilah kami dari segala mara bahaya.. Bismillah, la yadurru maasmai syaiun filarardhi walaa fissama..

Ya Allah, Trimaksh 10 hari lamanya kami meraskan nikmatnya jamuan ibadah di tempat ini. Kami mohon ya Rab, jadikan kenikmatan ibadah ini tidak hanya kami yang rasakan. Undang keluarga kami, undang kerabat dan sahabat kami. Undang anak-anak kami,undang segenap kaum muslimin, agar mereka juga merasakan kenikmatan ibadah di tempat ini.

Ya Allah, dihadapan Baitullah-Mu, kami hadirkan wajah Ayah dan Ibu Kami, juga orang tua/ Mertua  Kami, seraya memohon pada-Mu, Ampunilah kesalahan mereka, balaslah sekecil apapun kebaikan yang mereka tebarkan, lapangkanlah kuburannya. Ya Allah, ampunilah jika lidah ini pernah menyakitinya, ampuni jika kata-kata kami mendera batinnya, ampuni jika sikap kami mengalirkan airmatanya. Ampuni jika kami belum bisa membahagiakannya selama mereka hidup.

Ya Allah ya Azhiimm…Berikan kesempatan untuk kami hadir lagi ditempat ini bersama keluarga dan anak-anak kami, untuk tawaf di Baitullah-Mu, minum air zam-zam-Mu, berdoadi multazam dan makam Ibrahim-Mu.

Ya Alah, kami akan segera berpisah dengan tanah haram ini.Sungguh kami masih rindu suara azan di puncak menara ini, kami masih asyik larut mengikuti alunan suara Imam di masjid haram ini ya Allah, kami masih ingin bermunajah di tengah malam di tanah Baitulah ini ya Allah.

Ya Allah, jangan jadikan kedatangan ini adalah yang terakhirbagi kami ya Allah, berikan lagi kesempatan pada hamba untuk kembali lagi di Baitullah-Mu. Tapi jika andaikan Engkau menakdirkan ini kedatangan yang terakhir, maka hamba mohon pada-Mu, gantilah dengan Surga yang Engkau janjikan. Amiiin. Ya Allah, Terimalah doa dan munajah kami ini. Amiiiin.

Usai doa, kami saling bersalaman, meminta maaf satu sama lain, karena tentu dalam setia perjalanan, ada khilaf, salah paham dan juga kekuarangan diri sebagai manusia biasa.Dilanjutkan sesi pengambilan foto bersama dengan latar Baitullah Ka’bah untuk kenangan spiritual kami.

Baca Juga  Catatan (5) : MAKKAH DAN "CULTURAL GENOCIDE" (1)

–000–

Setelah, pmengambil pakaian di tempat loundry Hotel Assafwah oleh Pak Thomas dan penulis. Saat yang sama, Dinadan Ibu Irma, juga antri memesan makanan buat persiapan ceck out hotel siang nanti.

Dalam 10 menit kemudian, kami telah tiba kembali di hotel, pengepakan koper, mandi dan setelah itu koper diturunkanoleh bill boy ke loby hotel, dan selajutnya diangkut ke mobil yang sudah ditunggu oleh Jaber sang sopir kami.

Baca Juga  Catatan (3) : TERLUKA DI THAIF

Pukul 12.00, mobil kami menuju ke Stasion kereta cepatHaramain Ekpress. Dalam perjalanan kami awali dengan doa, dan sedikit perenungan menjelang mobil meninggalkantanah haram.

Saya mohon izin kepada Pak Tomas dan Ibu Irma, untuk secara singkat menyampaikan perenungan singkat, bahwa  Makkah memang memiki keberkahan yang melimpah. Hal ini karena memang doa Nabi Ibrahim dikabulkan oleh AllahSWT. Termasuk kehadiran kita, dan kerinduaan dari seluruh umat Islam di seluruh dunia.

Baca Juga  JET DARAT ITU BERNAMA "HARAMAIN EXPRESS"

Nabi Ibrahim pernah berdoa yang disebutkan dalam Quran Surat Ibrahim ayat 37 :

Tuhan kami, sesungguhnya Aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tiada tanam-tanamannya ini di rumah-MU (Baitullah). Tuhan kami yang demikian itu agar mereka mendirkan shalat, maka jadikanlah hati mereka condong kepada (Baitullah), dan anugerahkan kepada mereka sebagian dari rezeki berupa buah,-buahan, mudah-mudahan mereka termasuk orang yang bersyukur.

Saya kemudian lanjutkan mempertegas bahwa, doa Ibrahim tersebut dikabulkan oleh Allah, dan jejak pengabulan doa Ibrahim itu bisa kita /saksikan dan temukan saat ini.

Pertama, adalah air zam-zam. Sebuah keteranganmenyebutkan air zam-zam itu sekali meyembur 4000 liter, di musim haji bamyak yamg ngambil tidak kering, dan diluar musimn haji, tidak banyak yang mengambilnya tapi tidak meluap.

Kedua, Nabi Ibrahim minta agar keturunannya memilikihatinya untuk selalu condong ke Baitilullah. dan kita bisa melihat tidak ada 1 pun umat Islam yang tidak rindu pada Baitullah. yang belum ke tanah suci berdoa, “Semoga sebelum Allah mengambil nyawa-ku, Aku diberi kesempatan hadiir di Baitullah, dan yang sudah berkunjung, masih selalu berharap dan rindu dikasih kesempatan lagi untuk datang.

Ketiga, Nabi Ibrahim minta buah-buahan, doa ini tidak masuk.akal. Karena tanah Arab yang tandus, hanya beberapa saja jenis yang tumbuh seperti korma di Madinah dan delimadan anggur di Thaif. Tapi kemurahan Allah doa dikabulkan,Dan kita lihat, hampir semua buah- buahan ada di Makkah walaupun tidak tumbuh di arab. Tapi karena faktor Kabah jugalah, maka semua datang dari berbagai penjuru dunia, jeruk, yang terbaik, apel, delima, pisang, semunya yang terbaik dan itu karena berkah Makkah.

–000—

Pukul 12.30 Mobil kami tiba di Stasion Kereta Cepat, dengan bantuan Jaber sopir kami, Ia menurunkan koper-koper, dan meminta pada seorang porter kenalannya untuk menghandling koper sampai nanti mengatarkannya ke  dalam kereta.

Sampai di sini periode perjalanan Makkah selesai, dan akan nanti masuk di fase Ziarah ke makam Rasullah di Madinah.

——

Al-Eba Hotel, Ahad 5 Januari 2024.

Pukul : 10.00 Pagi waktu  (KSA).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *