oleh

*Dukung PIK 2, Ah Lu Lagi…Lu Lagi…*

Tony Rosyid : Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

PIK 2 dianggap proyek balas budi, kata salah seorang kader PKS. Sebab, pemilik PIK 2 adalah oligarki yang berkontribusi terhadap pembangunan IKN. Namun, karena IKN nyaris gagal, alias pepesan kosong, maka PIK 2 sebagai kompensasinya. PIK 2 dijadikan sebagai PSN (Proyek Strategi Nasional). Begitulah kira-kira alur cerita yang selama ini dipahami oleh publik.

Baca Juga  Prabowo: "Jangan Korupsi"

Ketika PIK 2 di-stempel PSN, maka aset negara bisa dipakai. Ribuan tanah nrgara bisa diambil. Puluhan Kilometer laut bisa dipagar. Semua seperti “milik gue”. Pun tak ada ruang bagi rakyat untuk menolak jual tanah mereka untuk PIK 2. Sebab, ini proyek negara. Ini proyek nasional. PSN bro. Rakyat harus terima. Titik !

Baca Juga  ANIES Vs FUFUFAFA: CLASH OF INDONESIAN CIVILIZATION

Masalah muncul ketika dalam pembebasan tanah PIK 2, harga “semau gue”. Murahnya setengah mati. Harga pasar 4-5 juta, dibeli cuma 50 ribu, kata Said Didu. Pemilik tanah berontak. Tapi bisa apa? Yang dihadapi adalah raksasa bisnis. Infonya, salah satu komisaris PIK 2 adalah seorang menteri. Siapa hayo?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *