oleh

Puisi Esay Tutup Tahun: WAKTU YANG MElURUH, WAKTU YANG MEMBENTUK

Pertanyaan-pertanyaan ini menggema, seperti baris puisi yang tak selesai, menanti akhir yang mungkin tidak akan pernah datang.

Dan seperti T.S. Eliot pernah berkata, “We shall not cease from exploration, and the end of all our exploring will be to arrive where we started and know the place for the first time.”

Baca Juga  Reportase (2) : Makkah Sambutlah Kami

Aku tahu, perjalanan ini belum selesai. Tahun depan, pertanyaan baru akan muncul, narasi baru akan terbentuk. Tapi satu hal yang pasti—Aku siap.

Di ujung waktu, Aku berdiri bukan sebagai sosok yang sama seperti setahun yang lalu. Aku adalah hasil dari setiap senandika, setiap kecemasan, dan setiap harapan. Waktu telah meluruhkanku, hanya untuk membentukku kembali.

Baca Juga  Reportase (1) Rindu Baitullah. MAMA...KAMI KEMBALI MENGETUK PINTU BAITULLAH.

Dan untuk itu, Aku berterima kasih.

—-
Kaki bukit Jabal Nur Makkah, 31 Desember 2024

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *