Pubik paham bahwa hukum di Indonesia itu fleksibel. Bisa dinego. Anda punya uang, hukumannya ringan. Meski ratusan triliun uang negara yang anda curi, aman. Kalau jadi tersangka, hukumannya ringan. Kasus Harvey Moeis adalah contohnya. Tapi, jika anda miskin, jangan berbuat salah. Hukuman bagi orang miskin jauh lebih berat. Waspadalah !
Publik percaya Hasto tahu banyak praktek kejahatan di era Jokowi. Hasto bagian dari lingkaran kekuasaan. Setiap elit yang berkuasa “tahu sama tahu” atas kejahatan masing-masing. Gak ada kejahatan elit yang dilakukan sendirian. Mereka melakukannya secara berjama’ah. Tapi, siapa yang bernasib sial, itu urusan personal.
Apakah seseorang yang bernasib sial alias jadi tersangka bisa tarik orang lain? Tidak semudah itu. Semua punya jurus masing-masing untuk menutupi kejahatannya.
Setelah beberapa pengakuan Guntur Romli dan Conie terkait video dan dokumen Hasto, tidak juga muncul. Ini akan menambah tingkat ketidakpercayaan publik terhadap elit. Trust publik memang semakin hilang seiring “drama elit” yang gemar “ngeprank” rakyat. Calon penguasa “ngeprang” dengan janji-janji politik. Jadi penguasa “ngeprang” dengan program yang dikemas dengan kata-kata manis. Setelah jadi tersangka “ngeprank” lagi dengan bongkar-bongkar. Jangan sampai bangsa ini dijuluki “bangsa ngeprang”.
Komentar