Pada kasus serupa lain ”Saya pernah menengahi konflik antar bos tambang lainya, tegas saya katakan, saya Gubernur jika jalan tengah yang saya ambil kalian tidak sepakat maka ijin kalian saya cabut karena lahan konsesi kalian adalah milik negara dan saya bekerja diatas kepentingan negara”tutur nya mengisahkan.
H.Thaib Armayin meminta para pemimpin harus bekerja untuk kepentingan rakyat karena pemimpin dipilih untuk Mensejahterakan rakyat.
”Pemimpin dipilih untuk Mensejahterakan rakyat”pungkasnya.
Dibalik jejak cemerlangnya, ada karya monumental yang berdampak luas bagi kehidupan masyarakat Maluku Utara.Pemekaran provinsi Maluku Utara dan perdamaian Maluku utara adalah dua karya yang dikenang dalam sejarah perkembangan negeri Moloku Kie Raha Itu.Jasanya dalam mendamaikan Maluku utara dari amukan konflik horizontal bernuansa SARA di Ganjar badan dunia PBB sebagai tokoh perdamaian.Rakyat Maluku Utara menisbahkannya sebagai Bapak Perdamaian Maluku Utara.
Rasa cinta pada Maluku Utara tak lekang oleh waktu.Meski menetap di Jakarta yang memanjakan hidup enak, sapaan karib Om Haji ini rutin bolak-balik Jakarta-Malut.”Siapa sih yang lupa pada negeri yang dia lahirkan dan dia bangun”, mungkin itu emosional H.Thaib terhadap Maluku Utara.Dengung rintihan rakyat Maluku utara masih dia dengar jelas ditengah riuh bingar suara kepentingan yang menggelegar langit Bumi Moloku Kue Raha.
Jasa H.Thaib Armayin amat besar bagi Maluku Utara.”Tapi perayaan HUT Provinsi Maluku Utara saja tak pernah diundang”imbuhnya.
TA kini menjalani hidup layaknya Bapak bangsa bagi daerahnya.Entah di Jakarta atau di Maluku Utara, suami tercinta mantan senator almarhum Hj.Aty Joge Armayin ini senantiasa menjadi tempat bertanya dan penasihat warga Maluku Utara.
Menurutnya “ini lebih mulia yang dengan ikhlas saya menjalaninya”tutupH.Thaib Armayin(***)
Komentar