”Teori demokrasi itu suara moyoritas, masa minoritas menang, tentu semua pasti curiga dugaan kuatnya mengarah ada rekayasa ”tuding dia.
Menurutnya, kekayaan SDA tambang Maluku utara menarik libido penguasa pusat dan oligarki yang ingin mempertahankan cengkraman kepentingan ekonomi mereka di Maluku utara.
”Lihat kasus blok medan yang terungkap sebagai fakta persidangan”ujar dia beralibi.
Muslim Arbi mengingatkan bahwa Maluku utara adalah bekas wilayah konflik yang masih menyimpan bara konflik sehingga sulutan sekecil apapun bisa potensial memicu kembali konflik.
”Ingat ya Maluku utara itu belas wilayah konflik yang masih menyimpan bara konflik, sulutan sekecil apapun potensial menyulut konflik jadi semua pihak harus punya tanggun jawab untuk merawat malut”Ujar dia memperingatkan.
H.Thaib Armayin, pendiri provinsi Maluku utara sekaligus mantan Gubernur Maluku utara dua periode mengingatkan semua pihak bahwa perjuangan Masyarakat Maluku utara memekarkan daerahnya berlangsung dalam waktu panjang dan sampai memakan korban harta dan jiwa.Lanjut dia, cita-cita dibalik pemekaran malut adalah kemandirian daerah melalui peran dan kontribusi putra daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan.
Komentar