Tajuk ini pertanyaan clasik dan menggantung yang senantiasa muncul disetiap peralihan rezim kekuasaan.Kali ini kembali diarahkan ke Sherly Tjondoa.Wajar, dia adalah Gubernur terpilih Maluku Utara periode 2025-2030.
Ini Pertanyaan skeptis dari orang-orang nyaris putus asa yang terus berharap agar pemerintahan bersih dan bebas KKN bisa diwujudkan Janda mendiang Benny Laos ini.Ibarat orang yang tak henti berharap “semoga kali ini Ibu Sherly bisa mewujudkannya”.
Wajar ! Disetiap periode, rakyat disuguhkan panorama politik, Komitmen politik paslon di Pilkada nyaris tak berbanding lurus dengan fakta kepemimpinan.Meraih kekuasaan di Pilkada dan membangun pemerintahan yang bersih bebas KKN itu adalah dua unsur yang masih diametrikal dalam praktek politik pemerintahan daerah.Padahal mestinya menyatu.
Terbukti ! data menunjukan, tidak sedikit kepala daerah terjerat kasus korupsi.Padahal, ketika tampil sebagai kontestan Pilkada, para paslon berkomitmen politik dihadapan rakyat “pilih kami karena hanya kamilah paslon yang akan membangun pemerintahan bersih KKN”.Kenyataannya, justru mereka menciptakan pemerintahan KKN.Isyu pemerintahan bersih bebas KKN pada banyak kasus hanya jualan politik untuk meraih cerug elektoral semata.
Banyak faktor berkelindang membentuk pemerintahan daerah yang korup.Selain pribadi para pemimpin itu sendiri, pengaruh lingkungan strategis (Partai politik, pejabat pusat dan oligarki), sistem juga masyarakat itu sendiri.Butuh sosok pemimpin yang punya political Will yang kuat guna bisa mewujudkannya.
Hari ini kembali kita arahkan pertanyaan ini kepada Sherly Tjondoa.Mumpun Sherly pemimpin baru yang belum punya treack record berkuasa, ibarat kertas putih baru masih putih bersih yang bisa diisi dengan tulisan dan narasi entah narasi pemerintahan bersih atau pemerintahan koruptif.Pada titik itulah, harapan besar agar janda Benny Laos ini diharapkan bisa tampil sebagai antitesa pemerintahan koruptif bisa terwujud.Apalagi dia memiliki banyak modal kuat untuk melakukan gebrakan pemerintahan bersih KKN.
Sherly perlu diingatkan bahwa 300.000 lebih pemilih yang telah menghantarkannya sebagai Gubernur Nasrani dan perempuan pertama di provinsi yang mayoritas muslim dengan nilai “Almaidah 52 dan Arrijalu kawwamuna alannisa” yang kuat karena mereka percaya bahwa Sherly bakal mampu menghadirkan pemerintah Malut yang bersih dan berwibawa, bebas KKN.Barisan pro Sherly percaya, dia kaya raya, telah selesai dengan dirinya dalam urusan uang sehingga tidak perlu korupsi untuk memperkaya diri.
Ingat ! Isyu korupsi yang melanda Pemprov Malut terakhir ini menjadi salah satu momentum kemenangan Sherly-Sarbin.Kasus korupsi di Pemprov Malut terbukti bisa dielebarosi secara produktif untuk kemenangan Sherly-Sarbin.
Apakah Sherly Bisa ?
Pertanyaan selanjutnya, apakah Sherly Tjondoa bisa mewujudkan pemerintahan Malut yang bersih dan berwibawa, bebas KKN.
Komentar