oleh

Pertarungan Politikus Saudagar, Birokrat dan Aktivis Politik di Perang Kota

-OPINI-598 Dilihat

Menurutnya terdapat sejumlah faktor yang membuat tingkat kelembagaan partai belum berkembang denga baik. Partai-partai yang ada umunya relatif baru sehingga infrastruktur partai belum terbangun dengan baik. Selain itu partai-partai kerap mengalami konflik yang menguras tenaga dan waktu sehingga tidak ada waktu untuk membagun pelembagaan partai politik. Elite-elite parati pun belum menjadikan AD/ART sebagai satu-satunya aturan dalam mengelola partai politik. Ditambah lagi tradisi berpartai yang menghormati perbedaan budaya politik demokrasi di kalangan elite partai belum tumbuh. Unsur patrimonialisme dan bahka feodalisme masih kuat di kalangan elite partai. Agar parpol berfungsi baik harus ada penguatan kelembagaan parpol supaya menjadi institusi demokrasi yang kuat dan berjalan dengan optimal. Upaya penguatan seperti penguatan platform partai, kaderisasi, rekrutmen politik, dan menciptakan kohesivitas internal partai adalah hal-hal yang harus segera dilaksanakan, urainya.

Baca Juga  Jika KPK telah jadi Alat Politik. Pantas di bubar kan.

Aktivis Constitusional & Electoral Reform Center (CORRECT), Refly Harun menyebutkan pandangan senada. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik disebabkan partai politik yang masih belum bisa menunjukkan kinerjanya dengan baik dan mempertanggungjawabkannya pada masyarakat. “Orang ikut pemilu karena berharap ada harapan yang lebih baik dari poroses pemilu, tapi dalam banyak hal saat wakil rakyat terpilih sebagai pemimpin melalui pemilu ternyata perbaikan atau perubahan yang diinginkan tidak cepat terjadi sehingga masyarakat yang tak sabar jadi putus asa. Ditambah lagi pragmatism parpol yang hanya bekerja lima tahunan, jelasnya.

Baca Juga  Pilkada Taliabu, Panggung Kekalahan Aliong, Alien, Fifian dan Citra Mus

Melihat kenyataan tersebut, Refly menegaskan bahwa perlunya penaatan partai politik kedepan baik dari dalam maupun dari luar. Dari dalam, partai politik harus membuat konstitusi partai yang benar-benar mencerminkan bagaimana fungsi partai dijalankan agar partai berjalan lebih demokratis. Sementara penataan dari luar melalui kontrol dari masyarakat yang jelas serta melalui proses perundang-undagan. “Atur semua dalam undang-undang yang jelas penegakan hukumnya. Lalu biarkan parpol mengatur diri mereka sendiri,ujarnya.

All ! Pada perkembangan 10 tahun terakhir boleh dikata akhirnya dari masa keemasan partai politik pasca era reformasi.Terlibatnya kader-kader partai politik dalam praktek KKN telah mencoreng peran partai politik di panggung kekuasaan.

Baca Juga  BADAI SERBIA JANGAN KE SINI

Lihat saja hasil survey kepercayaan publik, lembaga legslativ yang berisikan kader-kader partai politik menurun kepercayaan publik.Di beberapa hasil lembaga survey, lembaga legislativ berada di rangkum terbawah di hasil survey.

Kondisi ini berbanding lurus dengan fakta kontestasi pemilihan kepala daerah dimana banyak partai politik yang terpaksa mencomot kader non partai terutama birokrasi yang pada hasil survey ternyata lebih populer dan memiliki tingkat elektabilitas tertinggi alias lebih dipercaya rakyat.

Namun dibalik itu, ada kader partai politik juga yang berhasil di panggung kekuasaan.Mereka juga terbukti berhasil memajukan daerah dan terilih kembali memimoin daerahnya(***)

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *