Sungguh ironis, prilaku pemborosan anggaran itu berlangsung ditengah rakyat yang lagi dihimpit lesunya ekonomi.Bukannya mengambil langkah pemulihan ekonomi, dia malah dinilai memboroskan anggaran tidak perlu yang menguntungkan bisnisnya.”Boros anggaran yang tak perlu ditengah rakyat lagi susah sementara hotel nya bisa mengais untung”
Gubernur Sherly juga dicap tak konsisten dengan komitmen memfungsikan Ibu Kota Sofifi sebagai pusat pemerintahan Pemprov Malut.
“Saat kampanye, koar-koar fungsikan ibukota Sofifi padahal rapat saja gelar di hotel miliknya Sahid Bella di ternate sampai Kantor Gubernur di Sofifi kosong”tukas sumber lain.
Muslim meminta rakyat Malut untuk sadar dan membuka mata, pikiran serta hati untuk mengawal kritis kepemimpinan Sherly Tjoanda, jangan terbuai dengan pencitraan Sherly yang masiv di media sosial.
“Pake mata, otak dan hati dalam melihat dan mengawal kepemimpinan Sherly Tjoanda untuk kepentingan rakyat bukan terlena dengan pencitraan di tik tok”pungkasnya.
Sementara Rahwan K.Suamba, kepala biro Adimistrasi Pimpinan yang juga juru bicara Pemprov malut yang dikomfirmasi tidak merespon.Pesan whatssap Komfirmasi media ini sampai berita ini naik tayang belum direspon (***)
Komentar