Demikian Walikota H.Burhan Abdurahman “mematangkan” Tauhid Soleman sebagai eatafet regenerasi pemimpin Kota Ternate dengan mendapuknya sebagai Sekertaris Daerah Kota Ternate.
Jejak karier sapaan MTS ditangan Ko Syam dan Ko Bur ini laksana putaran jarum jam yang sistimatis.Nyaris semua kalangan haqqulyakin bahwa tanpa karier yang cemerlang sampai sebagai Sekot Ternate, mustahil Tauhid mampu menggapai kursi Walikota Ternate.
Bagaimana Sikap Tauhid Soleman ?
Apa dan bagaimana Waikota Tauhid Soleman menyikapi tuntutan ini menarik di wacana publik.Apakah Tauhid akan mempersiapkan Dr.Rizal Marsaoly, Sekot Ternate yang mulai dielus -elus publik sebagai cawali potensial di pilwako Ternate atau memilih Nasri Abubakar, Wakil Walikota, tandemnya di Pemko Ternate saat ini.
Terdengar sayup-sayup, sapaan akronim MTS itu kini linglung dihadapan 2 pilihan sikap antara memilih Rizal Marsaoly (Sekot ) dan Nasri Abubakar (Wakil Waikota).Konon katanya, Tauhid linglung dalam dua pilihan sulit karena Rizal Marsaoly adalah produk regenerasi sukses di birokrasi yang tak bisa dia abaikan begitu saja dengan dalih apapun sementara Nasri Abubakar adalah produk komitmen politik saat pilwako 2024 lalu.
Beberapa kalangan menilai, Tauhid mestinya tak emosional atau baper sampai terbawa pada pilihan sulit dalam menentukan siapa pangerang yang sebenarnya melanjutkan legacy kepemimpinanya.
Pertama ; Tauhid adalah produk sukses kaderisasi kepemimpinan internal birokrasi di pemkot Ternate.Dia dengan visi besar keberlanjutan dinilai sukses melanjutkan legacy dua pendahulunya yakni Ko Syam dan Ko Bur baik dalam tata kelola pemerintah daerah, pelayanan publik dan pembangunan.Ternate Water front City dan kota Rempah serta pruralistik dengan pemerintahan yang profesional dan adil terbukti terus berkembang menguat sampai era Tauhid Soleman.
Komentar