“Kebijakan gubernur yang telah beberapa kali melakukan rapa-rapat dan kegiatan diluar kantor pemerintahan dan menggunakan hotel bintang tentunya menguras anggaran daerah yang lumayan besar”ungkapnya.
“Hal ini merupakan bukti nyata bahwa visi misi tata kelola pemerintahan (termasuk keuangan daerah) disaat kampanye diibaratkan sebuah tong kosong yang nyaring bunyinya”tukas dia.
Kebijakan gubernur dengan sering melakukan kegiatan pemerintahan di hotel Bella yg notabene gubernur sebagai pemiliknya tentunya menimbulkan berbagai interpretasi masyarakat terhadap kebijakan yang tidak realistis, katanya.
Gubernur selaku pemilik Hotel Bella internasional sudah diketahui oleh publik Maluku Utara, sehingga dilaksanakannya kegiatan-kegiatan rapat dan kegiatan seremonial di hotel Bella pastinya menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.
Komentar