“Pidato sampahpun dari mulut penguasa tetap menjadi kebenaran bagi para pemujanya”
Kutipan diatas adalah ciutan Fahrul Rahman, aktivis dan mantan juru bicara Presiden Joko Widodo.
Ciutan Bung Fajrul Rahman ini kala itu dialamatkan ke Presiden ke 5 RI Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono atau karib di sapa SBY.
Maksud ungkapan Bung Fajrul Rahman bahwa pidato Presiden SBY yang terkenal terstruktur, sistimatis dan visioner itu tak bernilai layaknya sampah karena hanya sebatas orasi politik indah tanpa diwujudkan alias indah kabar dari rupa.Namun bagi Fajrul Rahman, pidato sampah itu kenyataannya tetap diterima dan di puja-puji bulat sebagai kebenaran oleh pendukungnya.
Fonomena yang dipopulerkan Bung Fajrul Rahman itu oleh sebagian kalangan saat ini kembali bersemi di Maluku utara.
Pidato dan Statemen Gubernur Sherly Tjoanda yang indah, ideal dan visioner dinilai kontradiktif dengan pelaksanaan namun tetap saja dipandang indah dijari pendukung dan pemujanya.Sebaliknya mereka menghujat para pengkritik pidato “sampah”Sherly itu.
Meminjam istilah Bung Sawal Damopolie, jurnalis senior, pidato Gubernur Sherly itu jauh panggang dari api, dipidato bilang A tapi faktanya jadi C.
Hemat saya, Hubungan yang mungkin mutual itu bukan layaknya kita menyaksikan lalat yang lebih memilih menghinggapi sampah ketimbang kue lopis.
Lemahnya Kesadaran Kritis Buzzerp
Apa yang kita saksikan akhir-akhir ini, puja-puji dan anti kritik yang berkembang adalah hilangnya kesadaran kritis terhadap kekuasaan.Dalam konteks demokrasi, Ini alarm berbahaya.Kekuasaan yang tanpa kontrol kritis publik itu sejarahnya pasti berkembang korup dan otoriter.
Bagaimana mungkin kritik terhadap kebijakan Gubernur Sherly Tjoanda membentuk Tim Percepatan Pembangunan Daerah dengan menunjuk Abjan Sofyan yang maaf mantan terpidana korupsi itu diinterupsi secara brutal oleh orang yang menempatkan diri layaknya “buzzerp”.
Kritisme itu logisnya dilayangkan ke Gubernur Sherly karena sebelumnya dia telah berpidato dan mengungkapkan Statemen membangun pemerintah Daerah Malut yang good Governance, meritokrasi dan efisien.Sherly bahkan menghipnotis rakyat malut dengan Statemen “saya memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan harus benar-benar untuk kesejahteraan rakyat”kurang lebih nya demikian Statemen Gubernur Sherly.
Pidato dan Statemen politik yang perkembangannya oleh Bung Sawal jauh panggang dari Api toh tetap disambut dengan puja-puji.
Komentar