“Panggung politik menyuguhkan hasil klimaks dan anti klimaks, menasbihkan kejayaan sekaligus kekalahan bagi para penikmat kekuasaan.Ada kekuatan moral, kualitas personaliti, strategi dan uang bermain di panggung yang penuh intrik itu”.
Diskripsi itu tergambarkan dengan lugas dan gamblang dalam percaturan Pilkada di kabupaten pulau Taliabu.Citra Mus, mantan kepala dinas pendidikan Kabupaten pulau Taliabu yang konon di diukung full Alion Mus (Bupati Pulau Taliabu),Fifian Adiningsih Mus (Bupati Sula) dan Aien Mus, Anggota DPR RI dan ketua DPD Partai Golkar Malut itu kalah telak dari ponakannya Salsabila Mus di Pilkada Pulau Taliabu yang hanya didukung H.Ahmad Hudayat Mus yang tak lain ayahanda nya itu.
Kekalahan ini dalam inprediktable namun juga anomali jika kita membacanya dari trend politik sehingga hasil Pilkada Taliabu menyiratkan sejumlah tanya.Citra yang didukung dua Bupati yakni Aliong Mus, Bupati Taliabu dan Fifian Mus Bupati Sula serta Alien Mus, anggota DPR RI itu bagaimana mungkin busa kalah dari seorang Salsabila Mus yang hanya didukung AHM, ayahandanya.
Apalagi Populasi elektoral Pilkada Taliabu itu terhitung sangat kecil loh, potensi yang sangat mudah dijamah bagi kandidat yang didukung penguasa setempat.
Hemat saya, ada beberapa point yang berkontribusi pada kekalahan Citra Mus.
Pertama, Citra dan genk politiknya telah kalah moral sosial sebelum berlaga.Nilai yang masih determinan dalam mempengaruhi mindset dan keputusan masyarakat lokal seperti di kabupaten Pulau Taliabu.
Komentar