oleh

Soal RSUD, Gubernur AGK Tidak Layak dan Etis Dikatakan Berbohong.

 

PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Kisruh RSUD Chasan Boesoirie masih turbalensi.Ironisnya, Problem manajemen BLUD RSUD  Chasan Boesoirie itu justru manivest/terjadi bak sudah jatuh ketimpa tangga terhadap Gubernur H.Gani Kasuba.

Orang nomor satu Maluku utara itu datang hendak mengurai problem masalah yang lahir dari rahim RSUD CB sendiri namun justru balik ketimpa salah.Siapa yang berdosa dengan doi TTP tetapi justru Gubernur yang  dituding berbohong.

Sedih !Itu mungkin dirasakan orang nomor satu malut dan keluarganya.Padahal faktanya Gubernur tak pernah menyampaikan janji kepastian tanggal A, bulan B tahun C penyelesaian TTP Nakes tersebut.Gubernur hanya menyampaikan komitmen akan menyelesaikan TTP Nakes dan tuntutan lainya.

Baca Juga  MK-BISA Komitmen Dukung Kaum Milenial dan Gen Z, Dr.Sofyan Abas : Kunci Sukses Reformasi Ekonomi dan Peningkatan SDM

Problem Manajemen.

BLUD RSUD CB seperti diketahui, sebulan ini dililit problem akut.Masalahnya klasik seputar “Doi”TTP.

Manajemen RSUD CB menunggak TTP Nakes selama 15 bulan.Jumlahnya  tak sedikit menyentuh angka Rp.22 Milyart.Sampai saat ini, hak Nakes itu belum terbayarkan.

Buntutnya, Nakes melakukan aksi protes menuntut sehera penyelesaian tunggakan TTP mereka.Manajemen rumah sakit sejauh ini menyerah, tak mampu menalangi lagi kewajiban bayar hutang TTP kepada Nakes  kemudian persoalan menjadi eskalativ.

Baca Juga  Bassam -Helmi Menang, Bassam Kasuba : Ini Kemengan Masyarakat Halmahera Selatan

Nakes menggelar aksi hampir sebulan sejak sepekan akhir desember sampai jelang akhir Januari 2023 ini.Tujuanya jelas yakni meminta tanggun jawab Gubernur.Nakes mendesak Gubernur melunasi tunggakan TTP mereka selama 15 bulan.

Problem kian runyam ketika Nakes ngotot agar TTP 15 bulan sebesar Rp.22 M yang tergolong nilainya amat besar itu segera dilunasi sementara Pemprov Malut tengah kesulitan likuiditas .Ironis pula, Gubernur AGK tak lagi berkuasa penuh atas RSUD yang sudah berubah status sebagai BLU sehingga proses penyelesaian oleh Gubernur juga tak bisa secepat  sim salabim abra kadabra alias tak semudah membalik telapak tangan.

Baca Juga  Unggul Jauh Perolehan Suara, Bassam-Helmi Bungkus Pilkada Hal-Sel

Namun Nakes tak mahu tahu, Sabtu 21/1/2023 sampai Senin  , Nakes menggelar aksi boikot aktifitas pelayanan IGD menyusul beberapa kali aksi sebelumnya.

Instalasi Gawat Darurat tersebut ditutup hingga tidak bisa beroperasi selama dua haru.Padahal IGD merupakan jantungnya rumah sakit guna bisa melayani pasien yang tak lain warga Maluku utara.

Kenapa masalah RSUD CB ini berlarut-larut sebulan terakhir nyaris tanpa solusi penyelesaian yang tuntas ?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *